Bantu Pengungsi Sinabung Cegah Stunting
-
Rp80,000,000.00
Funding Goal -
Rp0.00
Funds Raised -
Campaign Never Ends
Campaign End Method
Campaign Story
Duka Negeri di Atas Awan
Duka pengungsi Sinabung belum usai meski 7 tahun erupsi Gunung Sinabung sudah berlalu. Duka mereka kini berganti dengan kekhawatiran akan bencana generasi stunting/kerdil pada balita mereka. Jatuhnya kondisi ekonomi pengungsi pasca bencana, pengetahuan kesehatan yang masih rendah, hingga sulitnya pelayanan kesehatan menjadi penyebab utama pada kasus stunting/kerdil pada balita pengungsi Sinabung. Di 2019, akses kesehatan posyandu desa kawasan relokasi pengungsi akhirnya bisa berdiri berkat kerja sama para pengungsi dan pejabat setempat. Sehingga memberikan kemudahan akses pelayanan serta informasi pada orang tua balita pengungsi Sinabung. Para kader posyandu dan orang tua balita bisa saling aktif untuk memeriksakan dan mencatat perkembangan balitanya.
Namun pandemi tak pilih kasih. Pandemi Covid-19 mengharuskan posyandu mengurangi layanan bagi orang tua balita guna mencegah kerumunan. Rasa takut tertular dirasakan kader dan orang tua balita. Kader merasa rasa khawatir dengan keramaian hari buka posyandu karena tidak punya kelengkapan sarana pandemi yang maksimal, dan orang tua pun takut tertular karena harus datang dan bertemu banyak orang di posyandu. Rasa saling tidak aman ini menurunkan kunjungan orang tua balita hingga di bawah 50%. Padahal, kunjungan posyandu sangat penting sebagai sarana pencatatan perkembangan balita. Dari pencatatan inilah, kondisi balita bisa dipantau dan tindakan pencegahan stunting/kerdil bisa dilakukan.
Tanah Air Foundation menjembatani kebutuhan orang tua balita dan kader agar dapat merasa aman saat berkunjung dan melakukan pelayanan posyandu di masa pandemi. Karena kesehatan mereka adalah investasi bangsa.